Malam penerimaan penghargaan Adiwiyata Mandiri Nasional

Penghargaan diberikan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup kepada sekolah-sekolah SD,SMP,SMA dan SMK yang yang telah berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

Aksi hijau festifal dalam rangka hari sejuta pohon

Aksi hijau yang melibatkan semua jajaran Instansi se-Kabupaten Pacitan. Tak mau ketinggalan, Bupati Pacitan Drs.H.Indartato juga ikut berpose bersama pahlawan hijau (paling kiri)

Gerakan Peduli Hutan (GPH) SMP Negeri 1 Pacitan

Siswa yang tergabung dalam Ekstrakurikuler PMR berfoto bersama guru setelah kegiatan "rawat hutanku" selesai

Ruang terbuka hijau

Siswa, guru dan karyawan-karyawati SMP Negeri 1 Pacitan melaksanakan upacara bendera di ruang terbuka hijau sekolah (halaman sekolah.red)

Mengenalkan Adiwiyata sekolah ke yang terkecil

Sosialisasi 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) oleh Duta adiwiyata SMP Negeri 1 Pacitan ke SD Baleharjo 2

27 Juli 2015

JUKNIS MASA ORIENTASI SISWA (MOS / MOPDB) SD, SMP, SMA / SMK TAHUN PELAJARAN 2014 – 2015

JUKNIS MASA ORIENTASI SISWA (MOS / MOPDB) SD, SMP, SMA / SMK TAHUN PELAJARAN 2014 – 2015


Masa Orientasi Siswa diperuntukan bagi peserta didik baru SD, SMP, SMA, SMK dengan mengikut sertakan siswa yang lain, Kepala Sekolah, dan Guru, serta Staf Karyawan sekolah.

Setiap jenjang memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenjang pendidikan sebelumnya, kekhususan ini merupakan hal yang wajar dan memang harus dilalui. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan cara-cara penyampaian bahan pembelajaran dan materi pendidikan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan pertumbuhan fisik dan mental psikologis peserta didik.
Adanya ciri khusus pada setiap jenjang pendidikan menyebabkan beberapa kebiasaan belajar yang dikembangkan di jenjang sebelumnya perlu disempurnakan dan diubah dengan cara belajar yang baru yaitu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sesuai perkembangan fisik dan mental psikologis peserta didik.
Berkenan hal tersebut, maka penyelenggaraan MOS perlu dilaksanakan dalam rangka memberikan pengenalan mengenai lingkungan sekolah yang menjadi pilihannya untuk menuntut ilmu, sekaligus sebagai upaya mengenalkan peserta didik baru dengan lingkungan barunya.
Dasar hukum diadakannya MOS diantaranya : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Standar pengelolaan Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, dan Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Nomor 220/C/MN/2008 tanggal 18 Januari 2008 tentang kegiatan MOS
Tujuan diadakannya MOS :
1.   Membentuk karakter peserta didik dalam rangka mempertebal semangat nasionalisme;

2.  Memberikan kesan kepada peserta didik tentang kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan barunya;

3.   Membantu peserta didik baru untuk mengenal lebih dekat dengan lingkungan pendidik di SD, SMP, SMA dan SMK sehingga tercipta iklim akademik yang kondusif;

4.   Memahami kehidupan sekolah yang baru, terutama bagi peserta didik baru dalam upaya pengenalan dan pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala;

5.   Memotivasi peserta didik baru agar tumbuh dan memiliki kepercayaan diri sehingga mempunyai keberanian mengungkapkan pendapat serta aktif dalam kegiatan yang positif dan kontruktif;

6.   Menanamkan rasa bangga peserta didik baru terhadap almamaternya, sehingga akan timbul rasa memiliki, dan mampu berinteraksi dengan berbagai unsur dan  komponen sekolah yang pada akhirnya akan berimbas pula terhadap pemahaman untuk melaksanakan semua aturan dan norma yang diterapkan di sekolah dengan baik.
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan MOS :
Penanggung jawab MOS adalah Kepala Sekolah dengan Penanggung jawab teknis/lapangan :
-  SD adalah Guru Penjasorkes atau Guru yang ditugasi oleh Kepala Sekolah,

-    SMP adalah Wakil Kepala Sekolah atau Kepala Urusan Kesiswaan,

-    SMA, SMK adalah Waka Kesiswaan
Hari-hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari diisi dengan kegiatan MOS bagi peserta didik SMP, SMA, SMK sedangkan bagi peserta didik baru SD diisi kegiatan pengenalan lingkungan dalam bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan konstruktif serta tidak diperbolehkan mengarah pada kegiatan destruktif dan atau kegiatan yang dapat merugikan peserta didik baik secara fisik maupun psikologis.
Kegiatan MOS harus dilandasi prinsip mudah, murah, menyenangkan, massal, meriah, dan mencerdaskan.
Penyampaian materi dalam MOS seminimal mungkin menggunakan metode ceramah, dan tidak diperbolehkan melakukan perpelocoan dalam bentuk apapun.

Tema MOS :
“PENGUATAN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER GUNA MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL”
Materi MOS (Masa Orientasi Siswa) :
1.  Materi Wajib :





f.    Kepramukaan.

g.   Pembinaan Mental Keagamaan.

h.  Untuk SD, hari pertama masuk diisi pengenalan lingkungan sekolah, cara belajar, dan penanaman pembentukan karakter dalam rangka mempertebal semangat nasionalisme, salah satunya dalam bentuk menghafal lagu-lagu wajib/perjuangan.
2.  Materi Pilihan :

b.   Sosialisasi Dampak Merokok;

c.   Sosialisasi Dampak Narkoba, HIV dan AID’S;



f.    Lomba Kreatifitas Bidang Seni;

g.   Lomba Kreatifitas Bidang Olahraga;

h.   Leadership (Kepemimpinan);

i.    Perkenalan dengan kakak kelas/guru/karyawan;

j.    Kegiatan sosial / mengunjungi ke panti asuhan / panti jompo / panti rehabilitasi sosial, dan bakti sosial;

k.   Pengenalan Kegiatan Ekstrakurikuler;

l.    Lain-lain (sesuai dengan kondisi sekolah).
Selama kegiatan MOS berlangsung, Kepala Sekolah dibantu Kepala Urusan Kesiswaan (SMP), Waka Kesiswaan (SMA/SMK), atau Guru yang ditunjuk Kepala Sekolah (SD), harus memantau, mengendalikan, dan bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip penyelenggara MOS.

Tim Adiwiyata SMP Negeri 1 Pacitan. Diberdayakan oleh Blogger.