Malam penerimaan penghargaan Adiwiyata Mandiri Nasional

Penghargaan diberikan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup kepada sekolah-sekolah SD,SMP,SMA dan SMK yang yang telah berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

Aksi hijau festifal dalam rangka hari sejuta pohon

Aksi hijau yang melibatkan semua jajaran Instansi se-Kabupaten Pacitan. Tak mau ketinggalan, Bupati Pacitan Drs.H.Indartato juga ikut berpose bersama pahlawan hijau (paling kiri)

Gerakan Peduli Hutan (GPH) SMP Negeri 1 Pacitan

Siswa yang tergabung dalam Ekstrakurikuler PMR berfoto bersama guru setelah kegiatan "rawat hutanku" selesai

Ruang terbuka hijau

Siswa, guru dan karyawan-karyawati SMP Negeri 1 Pacitan melaksanakan upacara bendera di ruang terbuka hijau sekolah (halaman sekolah.red)

Mengenalkan Adiwiyata sekolah ke yang terkecil

Sosialisasi 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) oleh Duta adiwiyata SMP Negeri 1 Pacitan ke SD Baleharjo 2

07 Oktober 2014

Sejarah Sekolah Adiwiyata

A. Gambaran Umum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Indonesia.
Pada awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia dilakukan oleh Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis‐garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dimana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen Depdiknas), menetapkan bahwa penyampaian mata ajar tentang kependudukan dan lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 dengan memasukan materi kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata pelajaran pada tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun 1989/1990 hingga 2007, Ditjen Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah. Sampai dengan berakhirnya tahun 2007, proyek PKLH telah berhasil mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga Penjamin Mutu (LPMP) dan 2 Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG).
Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang beranggotakan LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan dan lembaga) yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan pengembangan materi ajar PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup bagi guru‐guru Sekolah Menengah Kejuruan termasuk guru SD, SMP, dan SMA.
Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.
Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia. Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya sebagaian besar di pulau Jawa, Bali dan ibu kota propinsi lainnya, jumlah/ kuantitas masih sedikit, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yang ada saat ini masih sulit diimplementasikan.
Dilain pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata. Hal tersebut terutama kendala dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan pengembangan kurikulum serta, sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik . Dari kendala tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk dilakukan penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012 dan sistem pemberian penghargaan yang tetap merujuk pada kebijakankebijakan yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan.
Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah.
B. Pengertian dan tujuan Adiwiyata
ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
C. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
  1. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
  2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif
D. Komponen Adiwiyata :
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;
  1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
  2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
  3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
  4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
E. Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
  1. Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
  2. meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
  3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.
  4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai‐nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
  5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.
F. Target Pencapaian Program Adiwiyata sampai dengan 2014
Sebagai upaya menanamkan nilai budaya dan peduli lingkungan di sekolah yang lebih banyak di wilayah Indonesia, maka perlu ditetapkan sebuah target pencapaiannya. Target pencapaian jumlah sekolah Adiwiyata dari tahun 2012 sampai tahun 2014 adalah 6.480 sekolah sebagaimana Tabel 1 berikut ini :
Informasi lebih lanjut : Unduh artikel dibawah ini
Sumber : http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/
FINAL ISI,  25 Januari 2012 (pdf)

30 September 2014

PENGUMUMAN SEKOLAH PENERIMA PENGHARGAAN ADIWIYATA PROVINSI TAHUN 2013

DAFTAR SEKOLAH ADIWIYATA PROVINSI 2013 :

1 SMAN 3 KABUPATEN BANGKALAN
2 SMAN 1 KABUPATEN BANYUWANGI
3 SDN MODEL BANYUWANGI KABUPATEN BANYUWANGI
4 SMP NEGERI 1 KABAT KABUPATEN BANYUWANGI
5 MI NEGERI TEGALASRI KABUPATEN BLITAR
6 MI MIFTAHUL HUDA GOGODESO KABUPATEN BLITAR
7 SMP NEGERI 2 WLINGI KABUPATEN BLITAR
8 MTS NEGERI LANGKAPAN KABUPATEN BLITAR
9 SD NEGERI SRENGAT 01 KABUPATEN BLITAR
10 MTS NEGERI GANDUSARI KABUPATEN BLITAR
11 SMP NEGERI 4 KABUPATEN BOJONEGORO
12 SMA NEGERI 1 PRAJEKAN KABUPATEN BONDOWOSO
13 SMK NEGERI 1 KABUPATEN BONDOWOSO
14 SMP NEGERI 7 KABUPATEN BONDOWOSO
15 SMA NEGERI 1 KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK
16 SMP MAMBAUL ULUM KABUPATEN GRESIK
17 SMK NEGERI 1 CERME KABUPATEN GRESIK
18 SMP NEGERI 1 SIDAYU KABUPATEN GRESIK
19 SMP NEGERI 1 MANYAR KABUPATEN GRESIK
20 SMA NEGERI 1 CERME KABUPATEN GRESIK
21 SMP NEGERI 3 PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG
22 SMA NEGERI 3 KABUPATEN JOMBANG
23 SMK NEGERI 3 KABUPATEN JOMBANG
24 SMP NEGERI 1 KABUPATEN JOMBANG
25 SMP NEGERI 1 WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG
26 MTS NEGERI TAMBAKBERAS KABUPATEN JOMBANG
27 SD MIAGAN KABUPATEN JOMBANG
28 UPTD SMP NEGERI 3 PARE KABUPATEN KEDIRI
29 SMA NEGERI 1 MANTUP KABUPATEN LAMONGAN
30 SD NEGERI JATIREJO KABUPATEN LAMONGAN
31 SMA NEGERI 2 KABUPATEN LAMONGAN
32 SMA NEGERI YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG
33 SMK NEGERI PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG
34 SD NEGERI KEPUHARJO 02 KABUPATEN LUMAJANG
35 SMA NEGERI 1 NGLAMES KABUPATEN MADIUN
36 SMA NEGERI 1 SUKOMORO KABUPATEN MAGETAN
37 SMK NEGERI 1 BENDO KABUPATEN MAGETAN
38 SMA NEGERI 1 GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG
39 SD ISLAM AL AKBAR KABUPATEN MOJOKERTO
40 SMP NEGERI 1 NGORO KABUPATEN MOJOKERTO
41 SMP NEGERI 1 GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO
42 SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK
43 SD ALAM PACITAN KABUPATEN PACITAN
44 SMP NEGERI 1 KABUPATEN PACITAN
45 SMP NEGERI 1 PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN
46 SMA NEGERI 1 BANGIL KABUPATEN PASURUAN
47 MA NEGERI 1 BANGIL KABUPATEN PASURUAN
48 SMK NEGERI 1 PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN
49 SMA NEGERI 1 PANDAAN KABUPATEN PASURUAN
50 SMP NEGERI 2 WINONGAN KABUPATEN PASURUAN
51 SD NEGERI 3 TRISONO BABADAN KABUPATEN PONOROGO
52 SD NEGERI 3 BANGUNSARI KABUPATEN PONOROGO
53 SMP NEGERI 3 KABUPATEN PONOROGO
54 SMA NEGERI 1 KRAKSAAN KABUPATEN PROBOLINGGO
55 SMA NEGERI 1 GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO
56 SMP NEGERI 1 SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
57 SMP BHAKTI PERTIWI KABUPATEN PROBOLINGGO
58 SMP NEGERI HANGTUAH 5 CANDI KABUPATEN SIDOARJO
59 SMA NEGERI 2 KABUPATEN SITUBONDO
60 SD NEGERI KALIANGET BARAT KABUPATEN SUMENEP
61 MTS NEGERI TERATE PANDIAN KABUPATEN SUMENEP
62 SMP NEGERI 2 KABUPATEN TRENGGALEK
63 MA NEGERI RENGEL KABUPATEN TUBAN
64 SMK NEGERI 1 KABUPATEN TUBAN
65 SD NEGERI KEBONSARI 1 KABUPATEN TUBAN
66 SDIT AL USWAH KABUPATEN TUBAN
67 SMP NEGERI 6 KABUPATEN TUBAN
68 SMP NEGERI 2 KABUPATEN TUBAN
69 SMK NEGERI 3 BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG
70 SMP NEGERI 1 KABUPATEN TULUNGAGUNG
71 SMP NEGERI 1 GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG
72 SDN TEMAS 1 KOTA BATU
73 SMK NEGERI 1 KOTA BLITAR
74 MA NEGERI 3 KOTA KEDIRI
75 SMA NEGERI 3 KOTA MADIUN
76 SD NEGERI 02 MADIUN LOR KOTA MADIUN
77 SMP NEGERI 13 KOTA MADIUN
78 SMP NEGERI 3 KOTA MADIUN
79 SMA NEGERI 7 KOTA MALANG
80 SMK NEGERI 2 KOTA MALANG
81 SD PLUS AL KAUTSAR KOTA MALANG
82 SD NEGERI SUKUN 1 KOTA MALANG
83 SMP NEGERI 10 KOTA MALANG
84 SMP NEGERI 14 KOTA MALANG
85 SMP NEGERI 4 KOTA MOJOKERTO
86 SMA NEGERI 4 KOTA PASURUAN
87 SMA NEGERI 1 KOTA PASURUAN
88 SD NEGERI MANDARANREJO I KOTA PASURUAN
89 SD NEGERI TAPAAN 1 KOTA PASURUAN
90 SMP NEGERI 5 KOTA PASURUAN
91 SMP NEGERI 6 KOTA PASURUAN
92 SD NEGERI PEKUNCEN KOTA PASURUAN
93 MA NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO
94 SDK MATERDEI KOTA PROBOLINGGO
95 SD NEGERI KEDUNGASEM 4 KOTA PROBOLINGGO
96 SD ISLAM TERPADU AL USWAH KOTA SURABAYA
97 SD NEGERI RUNGKUT MENANGGAL I KOTA SURABAYA
98 SMA NEGERI 13 KOTA SURABAYA
99 SMP NEGERI 36 KOTA SURABAYA
100 SMP KATOLIK STANISLAUS KOTA SURABAYA
101 SMP NEGERI 28 KOTA SURABAYA

Sumber :FORUM ADIWIYATA JATIM

27 September 2014

Bahan Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup

923150_10200870515392629_2071872508_n
PLH merupakan upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang. Pendidikan lingkungan hidup mempelajari permasalahan lingkungan khususnya masalah dan pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.
Perubahan lingkungan semakin cepat terjadi, berbagai bencana datang silih berganti, sungguh merupakan fenomena yang menyentak pemikiran kita. Beberapa musibah bencana disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan, menjadikan kita berpikir kebelakang dan menghubungkan kejadian tersebut dengan proses pendidikan yang diterapkan. Musibah hutan gundul yang menyebabkan erosi dan longsor mengakibatkan banyak korban dikarenakan longsoran menimpa kawasan permukiman padat, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih membuang sampah sembarangan, dan masih banyak penyimpangan perilaku yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Daftar Sekolah Adiwiyata 2013

Daftar sekolah adiwiyata tahun 2013 diumumkan Senin (10/6) kemarin. Sebanyak 120 sekolah se Indonesia menerima penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri. Pengumuman dan penganugerahannya ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia bersamaan dengan pengumuman kota peraih adipura, penerima kalpataru, dan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik.
Sebanyak 22 sekolah menerima penghargaan sebagai Sekolah Adipura langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, sedangkan sisanya penghargaan kepada 98 sekolah adiwiyata diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA.

Sekolah penerima adiwiyata adalah sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA dari seluruh Indonesia yang dinilai peduli dan berbudaya lingkungan, yang bertujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

SMPN 26 Surabaya, salah satu sekolah adiwiyata 2013

26 September 2014

Daftar sekolah peraih penghargaan Adiwiyata Mandiri Tahun 2014

Logo dan piala adiwiyataTelah diumumkan bersama dengan penghargaan lingkungan lainnya. Pengumuman dan penyerahan penghargaan sekolah Adiwiyata Mandiri merupakan salah satu puncak rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia.
Di tahun 2014 ini sebanyak 47 SD, SMP, SMA dan sederajat menerima penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri. Jumlah ini mengalami penurunan drastis dibanding pada tahun sebelumnya yang diterimakan kepada 120 sekolah se-Indonesia. Ke-47 sekolah penerima Adiwiya tersebut berasal dari 10 provinsi di Indonesia. Jawa Timur menjadi provinsi dengan penerima terbanyak yakni mencapai 19 sekolah disusul Jawa Barat dengan 16 sekolah.
Penganugerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri ini dilakukan langsung oleh Wakil Presiden RI, Boediono di Istana Wapres pada Kamis, 5 Juni 2014. Selain penghargaan Sekolah Adiwiyata, Wapres juga menyerahkan penghargaan Kalpataru, Adipura, dan Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah terbaik.
Adiwiyata merupakan salah satu penghargaan lingkungan hidup yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia. Penerimanya adalah sekolah-sekolah di Indonesia yang dinilai berbudaya lingkungan. Bertujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Logo dan piala Adiwiyata

Tim Adiwiyata SMP Negeri 1 Pacitan. Diberdayakan oleh Blogger.